Laman

14 Jun 2011

Aku telah menemukannya

Aku telah menemukannya
Pada cerminan wajahku sendiri
Di indah senyumnya padaku.
Dari balik ayat-ayat yang selalu terbaca



Aku telah menemukannya
Dari degupan jantung pandangan pertama.
Ketika tak sengaja Tuhan pertemukan kita
Dengan kebodohan dan kesalahtingkahan.

Masihkah kau ingat ketika angkot biru itu membuat kita terdiam?
Dengan malu-malu tapi hati bergejolak ingin tahu
Bahkan untuk angkat pandanganpun aku malu.
Ketika itu kita hanya terpaku, diam tanpa patahan kata

Tapi lihatlah! Alangkah terpesonanya aku ketika sejenak kau angkat wajahmu
Aku malu, kenapa tidak kurapihkan dulu pakaianku ketika itu?
Jika saja aku tahu akan bertemu kau di dalam angkot reyot itu.

Aku tahu, tetesan air sejuk sedang menetesi hatimu ketika itu
Perwujudan doaku dalam setiap rajutan malam dan siang
Ketukan di depan pintu menunggu kau bukakan sejenak
Gelora jiwa menanti sejuknya hujan dalam gersang.

Akhirnya aku telah menemukannya
Di balik semu merah pipimu
Dalam teduh pandanganmu
Di bawah sinar pancaran parasmu
Dengan merdu alunan suaramu.

Akhirnya aku temukan kau.




2 komentar:

  1. meski indah wajahnya, wanita pribumi masih lebih membuat kita terpesona !

    BalasHapus