Laman

13 Jul 2011

Katanya persatuan umat???

Sebenarnya aku tidak ingin terlalu dalam melibatkan diri kepada masalah ini, perpecahan umat yang saling merasa paling benar dan saling menyalahkan orang lain. Hanya saja, terkadang diri ini kesal, atau bahkan benci dengan sifat yang telah mengakar pada diri masing-masing, merasa paling benar dan merasa sah untuk menyalahkan. Oke lah, setiap orang memiliki pendapat sendiri, memiliki sandaran dan pemahaman sendiri, namun apakah dengan pemahaman sendiri itu sudah menjadi wewenang ilmiah untuk menyalahkan orang?



Ah, jika kita terlalu sering melihat kepada titik hitam di tengah kertas putih, maka pikiran kita akan berkata kertas itu tidak bersih dan lupa dengan bersihnya putih di sekeliling. Jika kita selalu melihat kepada keburukan, perpecahan, perdebatan, maka pikiran kita akan selalu dipenuhi dengan hal buruk, lain halnya jika kita arahkan pandangan kita kepada hal lain. Aku ingin bertanya, Kenapa selalu mengagung-agungkan hadis tentang terpecahnya umat menjadi sekian sekte, padahal Allah berfirman dalam surat Al-Anbiya ayat 92 bahwa umat Islam ini adalah satu dan Allah sebagai tuhannya. Kenapa tidak ayat itu yang selalu disebut-sebut? Agar semua orang tenang, tidak saling curiga, menyalahkan, bahkan membenci?

Ketika kau baca buku, maka ilmumu akan semakin bertambah, dan semakin beragam sumber yang kau dapat, semakin bijaklah dalam mengambil keputusan. Ketika ada orang berkata makanya jangan hanya membaca dari satu sudut! Coba kembalikan pertanyaan itu kepadanya! Jika memang ia sudah pernah membaca, tanya juga bagaimana dia memahaminya! Itulah apa yang orang bilang dengan semut buka celana di seberang lautan menari melambaikan tangan terlihat, namun gajah telanjang di depan matanya sama sekali tidak terlihat lalu teriak kepada sang semut “Woi! Pake celananya! Itu Aurat!”.

Semakin kulihat perbedaan ini, semakin bosan dan jengah, penuh kepalaku dengan segala macam pertanyaan-pertanyaan yang tak pernah kutemukan jawaban yang benar-benar "Benar". Semuanya mengaku benar, semuanya mengaku paling berhak untuk masuk surga duluan dari yang lain. Kau tahu kebenaran pasti hanya satu, namun apakah kau tahu yang mana yang Allah maksud dari kebenaran yang ada sekarang? Aku kesal, bosan, benci pada diriku, kenapa aku mulai rasa penasaranku dulu, dan kenapa juga temanku harus menelfonku dan memfonis bahwa dia akan masuk surga dan aku tidak termasuk golongannya. Sial!

Jika kutahu ujungnya seperti ini, lebih baik aku tidak memulainya dulu. Lebih baik aku hanya membaca buku yang ada di depanku, tanpa harus bulak-balik mencari, membandingkan, menyangkal dan berdebat. Mungkin aku tak akan dipenuhi dengan rasa dengki na`udzubillah!, mungkin aku tak akan diliputi dengan rasa gelisah bahkan kebimbangan. Yang aku tahu, menghina itu salah! Mencela itu salah! Mengumbar aib orang itu salah! Pelajaran guru SD-ku dulu, kita harus saling menolong, membantu, dan menyayangi sesama. Pasti guru SD-mu juga berkata seperti itu, lalu apakah kau sudah lupa? Kepada orang beda agama saja kita diperintahkan untuk berbuat baik, kenapa dengan sesama satu agama malah sebaliknya? Aneh!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar