Laman

8 Mar 2011

Bersyukur.....

Setelah selesai shalat Isya tadi malam, sang Imam menyampaikan beberapa nasehat yang penting bagi kita, hal yang sering kita anggap kecil namun sangat berarti bagi kita dan hubungan kita dengan Sang Pencipta.



Allah swt. berfirman:

لإن شكرتم لأزيدنكم و لإن كفرتم إن عذابي لشديد

Jika kalian bersyukur (atas nikmatku) niscaya akan ku tambah (nikmatku) kepada kalian, namun jika kalian kufur (kepada nikmatku) maka sesungguhnya siksaku amatlah pedih.

Rasulullah saw. pernah bercerita, dalam kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi, ada tiga orang dari keturunan Bani Israil, yang satu memiliki penyakit kulit, satu lagi penyakit di kepalanya dan yang terakhir buta, dan Allah swt. ingin menguji mereka dengan cobaan. Namun cobaan apakah yang pantas bagi mereka? Bukankah mereka sedang diuji dengan penyakit mereka masing-masing? Namun Allah selalu berkehendak atas segala sesuatu, dan ujian dari Allah akan datang entah dalam bentuk cobaan ataupun kenikmatan, dan sesungguhnya banyak orang yang mampu menghadapi cobaan meskipun itu berat, namun lebih banyak lagi orang yang tidak mampu untuk menghadapi cobaan kenikmatan.

Allah mengutus seorang malaikat dalam bentuk manusia kepada mereka bertiga. Kepada yang sakit kulit, malaikat berkata "Hal apa yang sangat kamu inginkan saat ini?", maka orang itu menjawab, "Warna kulit yang bagus dan kulit yang bagus hingga hilanglah segala macam penyakit yang ada di tubuhku." Lalu malaikat mengusap kulitnya dan hilanglah segala macam penyakit yang ada di kulitnya. Lalu malaikat berkata, "Harta apa yang paling kau inginkan saat ini?", lalu orang itu menjawab, "Unta!", maka malaikat memberinya unta betina yang sedang hamil dan berkata "Semoga Allah memberkatimu!"

Lalu datanglah malaikat kepada orang yang memiliki penyakit di kepalanya, dan berkata "Hal apa yang paling kau inginkan saat ini?", lalu orang itu menjawab "Rambut yang bagus dan hilangnya segala penyakit yang ada di kepalaku!", lalu malaikat itu mengusap kepalanya maka hilanglah penyakit yang ada di kepalanya dan tumbuhlah di atasnya rambut yang bagus, lalu malaikat berkata kepadanya "Harta apa yang kau inginkan saat ini?", ia menjawab "Sapi!", lalu ia memberinya seekor sapi yang sedang hamil dan berkata kepadanya "Semoga Allah memberkatimu!"

Lalu malaikat itu mendatangi orang buta dan berkata "hal apa yang kau inginkan saat ini?", ia menjawab "Aku meminta kepada Allah agar Ia mengembalikan kepadaku penglihatanku", maka malaikat itu mengusap matanya lalu Allah mengembalikan penglihatannya, lalu malaikat itu berkata "Harta apa yang paling kau inginkan saat ini?", dan ia menjawab "Domba!", maka malaikat itu memberinya seekor domba hamil. Dan seiring berjalannya waktu, unta, sapid an domba mereka beranak pinak dan jadilah lembah mereka dipenuhi dengan hewan ternak mereka.

Akhirnya pada suatu saat, malaikat itu mendatangi orang yang pertama dengan keadaannya ketika masih memiliki penyakit kulit dan miskin, lalu ia berkata "Aku adalah orang miskin, sedang dalam perjalanan dan semua bekalku telah habis maka aku tidak memiliki seorang penolong pun sekarang kecuali Allah dan engkau, maka aku meminta kepadamu yang telah disembuhkan oleh Allah segala penyakitmu, memberimu rupa yang bagus dan memberimu harta yang banyak agar kau merelakan satu ekor untamu untuk kupakai meringankan perjalananku. Lalu orang itu berkata "Kebutuhan saya masih banyak!", dan malaikat itu berkata "Sepertinya aku mengenalimu, bukankah engkau orang yang dulu sakit kulit dan miskin lalu Allah memberimu segala yang kau inginkan?", namun orang itu mengingkari "Tidak, sesungguhnya aku mendapatkannya dari hasil warisan dari orang tuaku!", akhirnya malaikat itu berkata "Jika kau berbohong, niscaya Allah akan mengembalikanmu kepada sedia kala!"

Dan malaikat itu mendatangi orang yang kedua, dan berkata seperti apa yang ia katakan kepada orang yang pertama, namun ia juga mengingkari apa yang malaikat itu katakan, akhirnya malaikat itu berkata "Jika kau berbohong, niscaya Allah akan mengembalikan keadaanmu seperti semula!"

Akhirnya malaikat itu datang kepada orang ketiga, dan berkata "Aku adalah orang miskin, sedang dalam perjalanan dan tidak lagi memiliki bekal untuk meneruskan perjalananku, tidak ada lagi penolongku saat ini selain Allah dan engkau, maka aku meminta kepadamu yang telah Allah kembalikan penglihatanmu dan memberi kamu harta yang banyak agar kau memberikan satu ekor kambingmu kepadaku!", lalu lelaki itu berkata "Dulu aku adalah orang buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku, maka ambillah kambing yang mana sesukamu dan tinggalkanlah sesukamu! Sesungguhnya apapun yang kau ambil sesungguhnya kau ambil untuk Allah, dan akan kembali kepadaNya", maka malaikat itu berkata "Peganglah hartamu! Sesungguhnya kalian telah diuji oleh Allah, dan Allah telah meridhaimu, dan marah kepada dua orang temanmu!". (diambil dari Riyadhus Shalihin bab Muroqobah).

Sobat, dari kisah ini bisa kita ambil pelajaran, orang pertama dan kedua tidak meu bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada mereka, jangankan untuk bersyukur, mereka bahkan tidak mengakui bahwa harta mereka adalah nikmat dari Allah dan mengaku bahwa harta yang mereka miliki adalah hasil dari warisan orang tuanya, padahal dari manapun harta yang kita dapatkan, adalah dari Allah semata dengan jalur yang berbeda, maka ketika mereka tidak menyukuri nikmat yang Allah berikan jatuhlah kemarahan Allah kepada mereka. Dan jika kita lihat orang yang ketiga, ketika ia ditanya tentang apa yang ia inginkan ketika masih buta, ia meminta agar Allah mengembalikan penglihatannya, dan ketika ada seseorang meminta hartanya ia berrkata bahwa itu semua adalah milik Allah dan semuanya akan kembali kepadaNya, maka berhaklah ia untuk mendapatkan keridhaanNya dan bertambahlah pahala dan nikmat yang Allah berikan kepadanya.

Sebuah nasehat untuk ane sendiri dan kita semua, sesungguhnya segala macam hal yang kita miliki adalah milik Allah swt. entah itu harta, tahta bahkan keluarga, dan jika suatu saat Allah memintanya, apa hak kita untuk tidak merelakan kepergiannya? Toh itu semua adalah milik Allah, dan Allah tidak membutuhkan apa yang kita miliki, Ia hanya ingin menguji apakah kita benar-benar berserah diri kepadanya atau tidak. Pengalaman yang baru saja ane alamin, ketika ane tertipu di Piramid Giza (yang belum baca ceritanya, klik di sini), ketika itu orang mengambil uang ane dan ane juga sempat marah-marah dan dongkol di hati, sampai pernah bilang "kalo emang tuh duit dipake yang nggak bener, gak ane ikhlasin!!!", Astaghfirullah, ane lupa bahwa tuh duit Cuma mampir sebentar di kantong ane, mungkin memang ane masih kurang sodakoh, masih kurang bersyukur, dan masih sering lupa untuk mengakui bahwa apa yang ane miliki adalah semuanya milik Allah.

Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara untuk mensyukuri nikmat yang Allah berikan? Pertama, Akui, Yakini bahwa itu semua adalah dari Allah, dan suatu saat pasti akan kembali kepadaNya! Kedua, Pergunakan segala yang kita miliki dalam kebaikan, Ketiga, Tidak mempergunakannya dalam bermaksiat kepada Allah.

Semoga tulisan ane yang sedikit ini bisa menyadarkan ane khususnya dan kita semua agar selalu ikhlas kepada Allah, bersyukur atas nikmatNya, dan tidak merasa lebih dari orang lain karena itu semua adalah pemberian dari Allah. Banyak orang lulus dalam ujian kesengsaraan dan kekurangan, tapi Lebih banyak orang yang tidak lulus dalam ujian kenikmatan!!!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar