Laman

28 Feb 2011

Kopi Susu: Cerita di Akhir Februari

Sebenarnya, Hari ini nggak ada yang istimewa! hehe.. :) bangun tidur masih jam 6, solat subuhnya juga masih di kamar aja, matahari masih terbit dari timur, terus kasur masih berantakan seperti biasa, buntelan masih numpuk, lemari masih belum pantas disebut lemari, kamar juga tidak jauh dari berantakan, deretan buku juga masih hanya sebatas pajangan, jangankan dibaca ampe abis, berniat untuk ngabisin aja belum ada! haha *Koplak!*... padahal udah habis duit 800 pond! Owh tidak!

Terus, Kuliah juga masih seperti dua minggu terakhir, *masih liburan!* hehe :D, nggak tau kapan akan di mulai, mungkin karena ada kabar mau pergantian Syaikh yang baru, pengambilan beasiswa masih beberapa hari lagi, trus uang insentif *bener ga bahasanya?* juga masih lama, trus beasiswa di Je eS masih belum tahu kapan.

Namun ada satu hal yang buat penasaran, sebuah rasa *entah manis, asem, asin atau pedas* yang memang sejak dua tahun terakhir menghantui hari-hari, dari bangun tidur sampai tidur kembali, yang terkadang merasuki ketika bengong, ketika belajar, menulis, bahkan ketika ibadah! *Astaghfirullah!*

Kita lihat, apa yang akan terjadi di hari esok???

Sori! Postingan nggak jelas…. Karena memang sedang *nggak jelas!!* haha…. Ini lah salah satu postingan yang ane bilang sampah! Kalo liat di film-film, sobat pasti liat adegan seorang laki-laki sedang duduk di atas kursi, menghadap ke meja, dengan sebatang pinsil atau pulpen di tangannya, ketika ia mulai menulis, fikirinnya berubah, kertasnya dirobek, lalu dibuang sembarangan, lalu menulis lagi, robek, gulung-gulung, buang! Begitu seterusnya sampai kamar kotor berisi sampah kertas di mana-mana.

Atau adegan seorang laki-laki yang mondar-mandir di depan pintu ruangan bersalin, dengan puntung rokok di mulutnya, mondar-mandir kayak setrikaan, gak jelas, keringat campur asap dan bau obat sekitar ruangan itu, rokok habis, nyalain lagi… begitu seterusnya hingga terdengar suara tangisan bayi..

Juga adegan orang berdiri di jendela, menatap jam, lalu melihat ke sekeliling, kembali lagi ke jam tangan, lalu sekeliling, jam tangan, sekeliling….. begitu juga adegan di mobil, terjebak macet, pencet klakson, teriak, ngomel-ngomel sendiri, nongol dari jendela, lalu teriak teriak…pencet klakson lagi, keluar lagi, teriak lagi… begitu seterusnya…

Lalu adegan dua orang cowboy *Sapijantan?*, saling berhadapan, dengan dua tangan siap mengambil pistol dari sarung *pistol* masing-masing, sangat lamaa sekali, view berganti ke debu yang berterbangan, rumput gurun yang bergulung-gulung terbawa angin, lalu view berubah jadi “Jidat” si cowboy yang berkeringat dan alis mata beradu, lalu berganti lagi menjadi keadaan sekeliling, orang-orang melongo, mangap, menanti apa yang terjadi setelah ini, beberapa orang lelaki masih berusaha bangun dari atas tanah sambil memegang sudut bibir yang berdarah, atau mata yang bengkak, padahal kalau di dalam dunia nyata, hal itu terjadi kuran dari sepuluh detik, lalu Dor!.

Yang lebih lagi, adegan kecelakaan dimana ada mobil melayang di atas kepala dengan jarak sekian senti saja, dengan bola mata mengikuti mobil itu dan tak lupa mulut terbuka lebar dengan sedikit efek tetesan air keluar dari mulut, dan semua suara berubah menjadi lebih besar dan ngebass…. “aaaaaa”. Coba bayangkan! Kecelakaan mobil sebenarnya hanya memakan waktu sekian detik, namun terasa lamaa sekali.

Tambah lagi, ketika seorang pemain basket melemparkan bola ke dalam keranjak pada detik-detik terakhir. Biasanya viewnya dimulai ketika ia masih berlari, dan waktu menujukkan 5 detik tersisa, lalu terus berlari hingga mendekati garis 3 point, lalu wuss!!! Semua orang melongo, pandangan tertuju pada bola, semua penonton berdiri, wasit sudah mengumpulkan udara di pipi, semuanya menarik nafas, view berpindah dari sudut penonton yang satu ke yang lainnya, coba dihitung, dari view angka 5 detik tersisa tadi hingga kini berapa menit yang terpakai, tapi bola masih belum masuk, untuk menambah dramatisir, adegan bola ditambah dengan memantul ke papan ring, lalu memutar dua atau tiga putaran di atas ring, semuanya masih terdiam…. Oh tidak!
Rutinitas yang membosankan….

Itu tadi hanya perumpamaan, sedikit ada hubungannya dengan apa yang ane rasakan sekarang, tapi emang nggak se”lebay” yang dituliskan di atas, hehe, dan memang mungkin ada yang ditunggu pada hari esok…
Apakah gerangan? Haha…. ^_^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar