Laman

17 Feb 2011

Susu Coklat: Sinta tak ingin Rama.....

Budak hina itu mungkin sedang sombong,
Merasa bisa mendapatkan segalanya padahal tidak.
Ketika rasa itu mendekat,
Tak jelas apakah itu embun di pagi hari atau angin musim panas.
Budak itu sedang gila karena puteri raja,
Namun ia juga dekat dengan majikannya,
Tak sadar, orang yang selalu bersamanya memberi segalanya untuknya.
Mungkin hanya lukisan, tapi bisa tandakan rasa
Tanpa diminta pun ia akan tiba.
Tak lama, ia diusir majikannya,
Terombang ambing di tumpukan sampah sudut kota.
Tak lagi tercium wangi puteri raja pujaannya,
Yang tersisa hanya luka sobekan kanvas berisi cinta.
Kalau angin itu tidak berhembus, tidaklah terasa sesal di dada
Kalau merpati pos tak mau terbang, maaf ini takkan tersampaikan.
Sinta tak lagi tersenyum pada Rama
Karena Rama telah berganti Rama
Dari masa dan peradaban yang berbeda.
Kembali ke sampah di sudut kota tua
Budak terdiam memandang berharap puteri raja turun dari langit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar